YESUS DIBAWAH ASUHAN ORANG TUA
"Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya." Di Lukas 2: 51
Sebenarnya Yesus tahu betul siapa Dia. Dia adalah Tuhan dan identitas itu seharusnya memampukan Dia untuk menolak perintah dari manusia. Uniknya, Yesus tidak melakukan itu. Dia sadar betul kalau Yusuf dan Maria adalah orangtua yang sudah mengasuhnya. Sebagai anak, Yesus pun harus mematuhi setiap perkataan dan perintah mereka. Kepatuhan Yesus kepada orangtua adalah teladan yang sangat baik untuk kita.
Di umur 12 tahun, Yesus tumbuh dengan wawasan dan pengetahuan yang sangat luas. Dia bukan saja bijaksana (Lukas 2:40) tapi juga tak berdosa (Ibrani 4:15). Saat Yesus melakukan tanya jawab dengan para imam di bait Allah, semua orang yang mendengar jawabannya bahkan begitu takjub (Lukas 2:47). Meskipun saat itu Yesus disebut seolah melupakan orangtuanya karena tak mengikuti mereka saat dalam perjalanan, tapi Yesus melakukan tindakan yang jauh lebih besar yaitu ketaatanNya kepada Allah, yang adalah Bapanya sendiri.
Kita tahu persis akhir dari kepanikan yang dialami Yusuf dan Maria saat menyadari Yesus tidak mengikuti mereka. Saat mereka mendapati Dia di bait Allah Maria berkata, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Tapi Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49). Saat itu kedua orangtua bahkan tak mengerti dengan ucapan Yesus.
Ketika orangtuaNya mengajak Dia untuk kembali ke rumah mereka, Ia taat dan memberi respek kepada orangtuaNya. Yesus yang sudah tahu tentang panggilan Bapa di dalam diriNya untuk melayani manusia, tetap menaruh hormat kepada orang tuanya. Ia tidak memutuskan sendiri untuk tetap berada di Bait Allah, tetapi memilih untuk kembali bersama keluarganya.
Ia menunggu waktu yang tepat sesuai dengan rencana Bapa untuk melayani. Yesus tetap berada di bawah asuhan orang tuaNya, karena Ia menaruh respek atau hormat kepada mereka. Orang tuaNya adalah tudung rohani yang ditetapkan oleh Allah bagi hidupNya. Ketika Yesus menghargai otoritas orang tuaNya, maka hikmat Yesus semakin bertambah dan Ia semakin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Artikel Terkait
- LOVE NO EXPECTATION
- KASIH YANG TAK BERSYARAT
- MEMBANGUN GENERASI YANG BERSIH KELAKUANNYA
- MASA MUDA, MASA MENCARI TUHAN
- MANFAAT & METODE MENGHAFAL FIRMAN TUHAN