JEJAK IMAN ORANG TUA
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." 2 Raja-Raja 5:3
Siapa peduli pada gadis kecil Israel yang ditawan oleh bangsa Aram dan sekarang dia hidup sebagai budak dari keluarga Naaman? Penderitaan apakah yang ditanggung gadis kecil ini karena harus hidup terpisah dari orang tuanya, kakak adiknya, keluarga besarnya dan dari bangsanya; untuk tinggal dalam sebuah keluarga dari bangsa yang berbeda, budaya dan ritual penyembahan yang sangat jauh berbeda pula? Terlalu riskan bagi iman dan penyembahannya kepada Allah Israel, satu-satunya Allah yang mengatasi segala allah.
Namun sebuah kalimat yang meluncur dari mulutnya telah mengungkapkan sesuatu yang berbeda dari dugaan umum. Pertama, keberaniannya atau kepeduliannya memberikan sebuah usulan supaya Naaman pergi kepada nabi di Samaria, mengungkapkan, bahwa dia tetaplah seorang Israel yang percaya kepada TUHAN. Kedua, kepercayaannya bahwa jika tuannya pergi kepada nabi itu, maka nabi itu, akan sanggup menyembuhkan sakit tuannya, telah menggerakkan Naaman benar-benar pergi menuruti “nasihatnya”. Oh, siapa menyangka “nasihat” ini diucapkan oleh seorang budak?
Saya hanya bisa membuat catatan, karena didikan orang tua di dalam keluarganyalah membuat gadis ini justru menjadi kesaksian di lingkungan yang tidak mengenal Allah. Didikan kedua orang tuanya telah memberikan bekas yang dalam dan sangat jelas bagi perjalanan imannya. Tak boleh ada kompromi meskipun hidup di negeri orang. Jejak iman orang tuanyalah yang membuat gadis kecil ini justru peduli dan menaruh kasih kepada panglima perang dari bangsa yang menawannya. Dua jempol harus diacungkan untuk anugerah Tuhan melalui gadis kecil yang tak disebut namanya ini. Dia dapat mengerjakan hal-hal luar biasa melalui manusia biasa.
Kita semua tahu bahwa Naaman akhirnya disembuhkan dari sakitnya, dan lebih dari itu hatinya terbuka untuk mengenal Allah Israel. Didikan orang tua yang beriman meninggalkan jejak iman yang sulit terhapuskan! (SiKY)
Artikel Terkait
- 7 Karakter Kristus
- Kemerdakaan Sejati dan Buahnya
- Kebebasan Tidak Sama Dengan Kebablasan
- Apanya Sih Yang Baik Dari Dari Ujung Menteng?
- Jejak-Jejak Kasih Setia-Nya