Nama Allah
Akulah Allah Yang Mahakuasa (El Shadday), hiduplah di hadapan-Ku
dengan tidak bercela. Kejadian 17:1b
Nama El / Elohim / Eloah (dalam dialek Arab = Allah / Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.
El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El / Elohim / Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila / Elah / Eloh / Aloh / Alaha / Ilah / Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abaraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El / Elohim / Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebut Elah / Eloh / Alaha. Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham, menyebut dengan dialek mereka sebagai Ilah / Allah.
Tidak dapat disangkal bahwa bangsa Ibrani, Aram, dan Arab masih berpangkal pada El / Alaha / Allah dari Abraham / Ibrahim yang sama, sebagai Tuhan pencipta langit dan bumi yang menciptakan Adam, memanggil Nuh dan kemudian memanggil Abraham / Ibrahim yang disebut sebagai "Bapa Orang Beriman" (atau Bapa Monotheisme) yang dalam jalur Arab secara turun temurun oleh kaum Hanif dirayakan sebagai Idul Adha. Sebagai imbas perceraian bahasa di Babel (Kej.11) dan situasi lingkungan yang berbeda, nama Tuhan yang sama disebut dengan dialek berbeda-beda namun masih dalam rumpun Semitik (Tuhan Il / El Semitik berbeda dengan sesembahan lain seperti Brahman, Tao, atau Anatta yang dipopulerkan sebagai Yang Satu dalam Inklusifisme).
Namun sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El / Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran / aqidah ketiganya sama. Pengajaran / aqidah bisa berbeda karena Dari kenyataan ini kita tahu bahwa nama Allah bukanlah kata Islam melainkan kata Arab sebab sudah digunakan sejak keturunan Semitik suku Arab yang menyebutnya El Semitik dalam dialek mereka, dan juga digunakan orang Arab yang beragama Yahudi dan Kristen jauh sebelum kehadiran masa jahiliah dan Islam. Ulil Absar Abdala dalam seminar LAI mengakui bahwa 70% data Al-Quran berasal dari tradisi agama Yahudi dan Kristen, ini berarti Islam menggunakan istilah Allah dari kedua sumber itu dan digabungkan dengan konsep Allah nenek moyang mereka penganut agama Hanif.
Di Negara-negara berbahasa Arab, saat ini ada empat Alkitab bahasa Arab dan keempatnya menggunakan nama Allah, dan penggunaan nama Allah bersama-sama oleh umat Islam dan Kristen di negara-negara berbahasa Arab tidak pernah menjadi masalah. Di Kairo kota lama, ada gereja Al-Mu alaqqah dimana dipintunya ditulis kaligrafi Arab yang berbunyi Allah Mahabah (Allah itu kasih), dan dipintu lainnya Ra isu al-Hikmata Makhaafatu Ilah (Permulaan Hikmat Adalah Takut kepada Allah), dan dari situ ada sinagoga Ben Ezra dimana disebut bahwa dahulu di situ Rabbi Moshe Ben Ma imun menulis buku Al-Mishnah dan Dalilat el-Hairin dalam bahasa Ibrani dan Arab dimana El / Elohim diterjemahkan Allah.