TETHELESTHAI!
Tak ada yang terlepas dari tanganMu, meski hanya sekejab
Engkau memegang semuanya dan mengatur detil-detilnya
Lalu menopang semuanya dengan perkataanMu
Engkau memimpin setiap gerakan awan dan riak gelombang samudera raya
Mengenali setiap ekor ikan dan tumbuhan di dasar lautan
Dan Engkau mencintai semuanya meski tak seorang pun memikirkannya
Engkau tegak di atas gunung-gunung dan mengatur irama aliran sungai
Menciptakan nada kicau burung-burung serta mengisi udara dengan kehidupan
Dan yang selalu menggetarkan hatiku, Engkau setia di sana!
(ada potret di harian kompas halaman pertama
dua orang bocah mendekap ayahnya yang baru pulang dari samudera
dan hati bapak yang menangis bahagia karena tangis rindu anaknya
Engkau pun di sana, mengatur semuanya)
Namun adakah yang lebih menggentarkan segenap ciptaan?
Lebih dari jejak-jejak langkahMu
Saat kerasnya pukulan yang menghancurkan wajahMu
Ketika bau ludah manusia memberiMu malu serta sorakan keji di via dolorosa
Mengiringi berat nafasMu yang memburu di ujung-ujung kayu kasar itu?
Lalu darah Putera Allah yang suci mengalir di bumi para pendosa
Lalu,.."Tethelesthai!", perkataan terakhirMu berkumandang di kegelapan
Maka gentarlah ujung-ujung bumi yang paling dahsyat
Mengalahkan petir dan guruh yang paling menakutkan
Maka setan pun takluk di sana dan selalu gemetar sampai sekarang
Ketika mendengar namaMu disebut bahkan jika itu keluar
dari mulut bayi-bayi
Tethelesthai! Sudah selesai!
Maka tak sesuatupun sanggup menahan pujian untukMu
Sebab jika semua mulut sepakat berdiam, batu-batu pun akan memujiMu! (SiKY)
Artikel Terkait
- Tuhan tahu caranya
- Kualitas Mendahului Fasilitas
- Mereka Tidak Memilih Mati
- Tetaplah Berbahagia!
- Manusia ALLAH