One On One Discipleship
Satu lagi politisi ternama, anggota DPR, presiden sebuah partai yang terkenal dengan jargon utamanya sebagai partai yang bersih, menjadi tersangka dan ditahan karena kasus korupsi. Sebagian orang terkejut, karena yang bersangkutan juga seorang tokoh agama yang sangat dihormati, namun yang lain menganggapnya biasa saja. Tak ada beda tokoh agama maupun orang kebanyakan. Begitulah memang keadaan mental dan moral bangsa yang sedang terpuruk. Hampir tidak ada lagi batasan siapa orang terhormat dan siapa orang bermoral bejat, yang tega menilep uang rakyat.
Kasus ini menegaskan bahwa kekayaan adalah kenikmatan yang tidak pernah memuaskan si empunya, malah sebaliknya membuat orang makin kecanduan, "ingin lebih lagi" dan "ingin lebih lagi". Dalam bahasa Yunaninya disebut "pleonexia" yang diterjemahkan sebagai ketamakan. Yesus memperingatkan agar kita waspada terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu. Perhatikanlah, para koruptor itu bukanlah orang yang kurang uang tetapi justru orang yang sudah memiliki banyak uang, tapi masih "ingin lebih lagi" dan "ingin lebih lagi".
Saya melihatnya juga sebagai kasus yang untuk kesekian kalinya mengingatkan dan menyadarkan bahwa tidak ada seorangpun yang kebal terhadap godaan akan harta, tahta dan wanita, kecuali dia sungguh-sungguh beriman kepada Kristus (bukan hanya beragama), hidup dalam keterbukaan yang sehat serta bersedia "dijagai" oleh saudara seiman yang juga takut akan Tuhan.
Dalam dunia yang makin sukar karena rusaknya karakter manusia, yang lebih mengasihi diri sendiri dari pada mengasihi Allah, yang terjatuh ke dalam perhambaan akan uang, sangat tidak mungkin mempertahankan integritas kita sebagai orang percaya tanpa bersedia "dimuridkan dan memuridkan". Apakah kita telah praktikkan "one on one discipleship" atau pemuridan seorang dengan seorang? Selain Tuhan, siapakah yang mengetahui bahwa hari-hari ini Saudara sedang menghadapi godaan yang sangat hebat untuk berbuat dosa?
Oya, kasus ini juga menggaris bawahi lebih tegas lagi bahwa bukti kelimpahan hidup bukanlah kekayaan yang banyak, tetapi rasa cukup! (SiKY)