Seminar Heart Of Leadership Sotboya Mentawai
Sabtu, 03 Desember 2016
Tepat pukul 10.00 kapal cepat MV Mentawai fast bersandar di dermaga Sikabaluan disertai gerimis yang menyambut kami. Perjalanan yang menyenangkan karena laut seakan menyimpan gelombang dan ombaknya membuat kapal yang kami tumpangi berlayar dengan tenangnya. Kekuatiran akan adanya badai tidak terbukti semua karena anugrahNya saja.
Setelah mengambil bagasi kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek motor menuju desa Sotboyak. (Nama desa Sotboyak berasal darikata Sot yang berarti gigi dan Boyak artinya Buaya. Jadi Sotboyak berarti gigi buaya). Menurut informasi dari Bp Hosea dkk, jalan menuju Sotboyak akan mendaki karena desa Sotboyak terletak di lembah, dan jalan yang akan di lewati juga sangat kurang baik. Hm.. membayangkan perjalanan yang tentunya berbeda dengan kondisi di kota Jakarta. Benar saja setelah melewati jalan yang rata, kami mulai memasuki jalan-jalan yang kurang bersahabat, bergelombang, licin dan becek membuat kami harus ekstra waspada dan hati-hati dan ada kalanya harus turun dari motor karena motor masuk lubang atau karena jalan memang tidak bisa dilalui.
Setelah satu jam, kami tiba di desa Sotboyak, desa yang menurut informasi yang kami dengar telah berulang kali mendapat penghargaan karena kebersihannya. Dan memang desa Sotboyak cukup bersih dan tertata dengan baik. Suasana desa sangat terasa, listrik PLN belum masuk, hanya mengandalkan genset, tiada sinyal atau fasilitas lainnya.
Jam 17.00 acara seminar Heart Of Leadership di buka dengan resmi oleh perwakilan pemerintah setempat. Peserta yang hadir berdiri dari Bapak dan Ibu gembala, majelis gereja dari beberapa gereja di sekitar Sotboyak, a.l GKPM, Katholik, GBI, GPdI, juga guru-guru agama Kristen yang ada di Sotboyak. Jumlah seluruh peserta kurang lebih 60 orang. Selain seminar 3 hari dua malam juga melayani anak-anak SMP N 1 Sotboyak, serta mengadakan KKR untuk umum yang dilayani oleh Bp Theo. Berita yang disampaikan adalah berita tentang Yesus sebagai satu-satunya pengantara antara manusia dengan Bapa di Surga. Diakhir sesi jemaat ditantang tentang keyakinan akan keselamatan di dalam Yesus, banyak yang maju untuk didoakan.
Salah satu kesaksian dari acara seminar adalah dari Pdt. Thomas Damanik yang sangat diberkati dengan sesi “Gereja Lokal, Pemimpin Jemaat dan Pemuridan” sebagai Gembala Sidang beliau merasa sudah cukup baik dalam melayani dan mengajar jemaat. Tapi dari sesi tersebut dia merasa belum mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya, karena itu dia minta untuk didoakan supaya dia dapat mengajarkan Firman secara berulang-ulang kepada keluarganya terutama kepada anak-anaknya.
Setelah melayani di Sotbotyak tim melanjutkan perjalan ke desa Sirilanggai untuk melayani kebaktian yang diadakan di GPdI Bukit Sion penggembalaan Pdt Errol Sondakh. Sebenarnya tidak ada perencanaan untuk pelayanan di Sirilanggai, tapi karena diminta oleh Bp Errol, maka tim pun melayani. Jemaat sangat antusias untuk mendengar Firman yang disampaikan walaupun ibadah di mulai pukul 20.30. Anak-anak yang ikutpun sudah banyak terlelap di tikar yang sudah disiapkan.
Hari jumat perjalanan dilanjutkan menuju ke Tuapejat untuk bertemu dengan guru-guru SD dan SMP Kristen Cahaya Bangsa Tuapejat. Di sinilah kami boleh melihat pertolongan Tuhan. Perjalan yang rencananya naik kapal antar pulau “Nade” tapi karena ada perubahan yang tidak terduga sehingga kapal Nade belum masuk pelabuhan Sikabaluan. Dan Tuhan beri ganti kapal Perintis Sabuk Nusantara 37, yang kata orang Sikabaluan adalah kapal “buronan” karena kemunculannya bisa tiba-tiba dan kapan saja. Dan puji Tuhan kami bisa melanjutkan perjalanan ke Tuapejat. Dan pelayaranpun berjalan dengan baik karena laut tenang sehingga kami bisa tiba dengan selamat di Tuapejat.
Dua hari di Tuapejat kegiatan diisi dengan pertemuan guru SD dan SMP Kristen Cahaya Bangsa di hari Sabtu dan melayani ibadah minggu di GBI Tua Pejat. Dan akhirnya Minggu sore kami terbang dengan Susi Air ke Padang dan dilanjutkan ke Jakarta menggunakan pesawat Citylink.
Terima kasih untuk doa-doa dan support seluruh jemaat sehingga seluruh perjalanan dan agenda pelayanan dari tanggal 17 – 23 Oktober sudah terlaksana dengan baik. Kita terus doakan Mentawai sebagai daerah adopsi kita. Kita tidak tahu sampai kapan kita melayani Mentawai, tapi selama Tuhan memberi kesempatan biarlah kita tetap setia dalam visi yang Tuhan sudah berikan. SDM
Berita Terkait
- Pelayanan Misi Mentawai
- Thanks Giving Day Sekolah Kristen Cahaya Bangsa 2016
- Pelayanan Misi EXIT SMPN 5 Gunung Sitoli & Hamba-Hamba Tuhan GPdi di Nias
- CHAMPION GATHERING Menjadi Murid Kristus (M2K)
- Kegiatan Pramuka SDK Cahaya Bangsa